Berita Hari IniCuaca Hari IniFakta AngkasaInfo Luar Angkasa

Momen Sejarah Luar Angkasa: Inilah Foto Pertama Lubang Hitam dari Event Horizon Telescope!

telescope Lubang hitam adalah salah satu objek paling misterius di alam semesta. Keberadaannya selama ini hanya bisa diduga dari efek gravitasi ekstrem yang ditimbulkannya terhadap benda-benda di sekitarnya. Namun, pada tahun 2019, dunia ilmu pengetahuan mencatat tonggak sejarah baru: foto pertama dari lubang hitam berhasil diabadikan. Citra menakjubkan ini diambil oleh kolaborasi ilmiah internasional yang dikenal sebagai Event Horizon Telescope atau EHT. Tak hanya menjadi revolusi dalam astronomi, pencapaian ini juga menjadi bukti kuat atas teori relativitas umum yang dikemukakan oleh Albert Einstein lebih dari satu abad lalu.

Gambar paling jelas dari lubang hitam dalam sejarah telah dipublikasikan -  Root-Nation.com


Proyek Global: Event Horizon Telescope

Event Horizon Telescope bukanlah satu teleskop tunggal, melainkan jaringan dari delapan teleskop radio yang tersebar di seluruh dunia. Teleskop-teleskop ini bekerja secara sinkron untuk menciptakan teleskop virtual sebesar Bumi, memungkinkan pencitraan objek sangat jauh dan kecil dengan resolusi luar biasa tinggi.

Kolaborasi ini melibatkan lebih dari 200 ilmuwan dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Meksiko, Chili, Spanyol, Antarktika, hingga Hawaii. Tujuannya sederhana namun ambisius: mengabadikan bayangan lubang hitam secara langsung untuk pertama kalinya dalam sejarah.


Target Utama: Lubang Hitam di Galaksi M87

Lubang hitam yang menjadi target utama EHT terletak di pusat galaksi Messier 87 (M87), berjarak sekitar 55 juta tahun cahaya dari Bumi. Lubang hitam ini memiliki massa sekitar 6,5 miliar kali massa Matahari, menjadikannya salah satu lubang hitam supermasif terbesar yang di ketahui manusia.

Mengapa memilih M87? Karena meskipun jauh, ukuran lubang hitam ini sangat besar sehingga bayangannya cukup besar untuk bisa di amati menggunakan teknik interferometri yang di miliki oleh EHT.


Foto Pertama yang Mengubah Dunia

Pada 10 April 2019, dunia di buat terpana oleh rilis gambar pertama dari lubang hitam M87. Gambar tersebut menunjukkan cincin bercahaya oranye-kuning yang mengelilingi area hitam pekat di tengahnya—itulah bayangan dari event horizon atau batas tidak kembali dari lubang hitam.

Cahaya yang terlihat berasal dari gas panas yang mengorbit lubang hitam dengan kecepatan tinggi, memancarkan radiasi elektromagnetik yang bisa di tangkap oleh teleskop radio. Efek gravitasi ekstrem dari lubang hitam tersebut menyebabkan pembelokan cahaya yang menghasilkan bentuk cincin.


Validasi Teori Relativitas Einstein

Salah satu pencapaian ilmiah paling signifikan dari foto ini adalah konfirmasi terhadap prediksi teori relativitas umum yang di kemukakan oleh Albert Einstein. Gambar tersebut sangat konsisten dengan model teoretis lubang hitam yang di perkirakan oleh relativitas umum.

Dalam hal ini, teori yang telah berusia lebih dari 100 tahun itu kembali terbukti memiliki validitas luar biasa dalam menjelaskan fenomena ekstrem di alam semesta.


Teknologi Canggih di Balik Pengambilan Foto

Pengambilan gambar lubang hitam ini melibatkan teknik yang di sebut Very Long Baseline Interferometry (VLBI), yang menyinkronkan data dari teleskop-teleskop yang tersebar di seluruh dunia menggunakan jam atom.

Setiap teleskop mengumpulkan petabyte data, yang kemudian di proses dan di sinkronisasi menggunakan superkomputer di dua pusat pemrosesan data utama: MIT Haystack Observatory di Amerika Serikat dan Max Planck Institute for Radio Astronomy di Jerman.


Tantangan dan Proses Analisis Data

Mengambil gambar lubang hitam bukan perkara mudah. Data yang di kumpulkan oleh EHT sangat kompleks dan besar, membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk di proses dan di analisis. Para ilmuwan bahkan harus mengembangkan algoritma baru untuk menyatukan data menjadi citra akhir yang valid secara ilmiah.

Salah satu ilmuwan muda yang ikut berjasa dalam pengolahan data ini adalah Katie Bouman, yang kemudian menjadi sorotan publik karena kontribusinya dalam pengembangan algoritma pembentuk gambar lubang hitam.


Apa Itu Event Horizon?

Event horizon atau cakrawala peristiwa adalah batas di sekitar lubang hitam di mana gravitasi sangat kuat sehingga tidak ada yang bisa lolos darinya, bahkan cahaya. Inilah alasan mengapa kita tidak bisa melihat ke dalam lubang hitam itu sendiri, dan hanya bisa mengamati bayangannya.

Citra dari EHT sebenarnya bukan gambar dari inti lubang hitam, melainkan dari bayangan event horizon yang terbentuk karena pembelokan cahaya di sekitarnya.


Dampak Besar Bagi Dunia Sains

Pencapaian ini membuka era baru dalam astrofisika dan pengamatan luar angkasa. Kini para ilmuwan dapat mempelajari lebih dalam mengenai sifat-sifat lubang hitam, rotasinya, serta dampaknya terhadap galaksi induk.

Lebih jauh lagi, data dari EHT akan di gunakan untuk memahami gravitasi ekstrem. Evolusi galaksi, dan dinamika materi dalam medan gravitasi tinggi. Ini adalah langkah besar menuju pemahaman yang lebih utuh mengenai struktur dan evolusi alam semesta.


Foto Kedua: Sagittarius A*, Lubang Hitam di Galaksi Kita

Setelah kesuksesan foto lubang hitam M87, tim EHT melanjutkan proyeknya dengan target baru. Lubang hitam di pusat galaksi kita sendiri, yaitu Sagittarius A*. Pada tahun 2022, EHT kembali membuat sejarah. Dengan membagikan gambar pertama dari lubang hitam di pusat Bima Sakti. Membuktikan keandalan metode mereka dalam mengamati lubang hitam di berbagai galaksi.


Era Baru Astronomi Dimulai dengan Foto Pertama Lubang Hitam

Foto pertama lubang hitam oleh Event Horizon Telescope bukan hanya gambar biasa. Ia adalah ikon dari pencapaian luar biasa umat manusia dalam memahami alam semesta. Dari teori ke bukti nyata. Dari spekulasi ke observasi, kini kita benar-benar melihat “wajah” dari salah satu objek paling menakjubkan yang pernah ada.

Pencapaian ini menjadi batu loncatan bagi masa depan astronomi. Membuka jendela ke dalam dunia yang sebelumnya hanya bisa di bayangkan dalam persamaan fisika. Kita tengah memasuki era baru—era pengamatan langsung terhadap objek paling misterius di jagat raya—berkat keberhasilan Event Horizon Telescope.